1.Seni Rupa Modern dan kontemporer
·
Seni Rupa Modern
Seni rupa Modern adalah istilah umum yang digunakan
untuk kecenderungan karya seni yang diproduksi sejak akhir abad 19 hingga
sekitar tahu 1970 an. Seni rupa modern menunjuk kepada suatu pendekatan baru
dalam seni dimana tidak lagi mementingkan representasi subjek secara realistis penemuan
fotografi menyebabkan fungsi penggambaran di dalam seni menjadi absolut, para
seniman modern berksperimen mengeksplorasi cara baru dalam melihat sesuatu,
dengan ide segar tentang alam, material dan fungsi ini, seringkali bergerak
melaju kearah abstrak.
Seni rupa
modern adalah seni
rupa yang tidak terbatas pada kebudayaan suatu adat atau daerah, namun tetap
berdasarkan sebuah filosofi dan aliran-aliran seni rupa.
Seni rupa kontemporer dapat dikatakan
sebagai sebuah wacana dalam praktek seni rupa di Barat yaitu praktek seni rupa
yang menunjuk kepada kecenderungan posmodern. Kecenderungan ini menyiratkan
wacana dalam praktek seni rupa yang “anti modern”. Hal ini disebabkan karena
salah satu paradigma kemunculan posmodern adalah paradigma yang menolak
moernisme.
Seni
Kontemporer adalah salah satu cabang seni yang terpengaruh dampak
modernisasi. Kontemporer itu artinya kekinian, modern atau lebih tepatnya
adalah sesuatu yang sama dengan kondisi waktu yang sama atau saat ini. Jadi
seni kontemporer adalah seni yang tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu
dan berkembang sesuai zaman sekarang.
2. Gagasan, teknik, dan bahan karya seni rupa modern atau kontemporer
Zaman
prasejarah
Zaman prasejarah rentang waktunya
sangat panjang sampai manusia mengenal tulisan yang kemudian salah satu teknik
terkenal gambar prasejarah yang dilakukan orang-orang gua adalah dengan
menempelkan tangan di dinding gua , lalau menyemburnya dengan kunyahan
daun-daunan atau batu mineral berwarna . Hasilnya adalah jiplakan tangan
berwana-warni di dinding-dinding gua yang masih bisa dilihat saat ini . Objek
yang sering muncul dalam karya purbakala adalah
manusia, binatang , dan objek-objek yang lain seperti pohon ,bukit
,gunung,sungai,dan laut.
Zaman prasejarah
Secara historis, seni lukis sangat terkait dengan gambar. Peninggalan-peninggalan prasejarah memperlihatkan
bahwa sejak ribuan tahun yang lalu, nenek moyang manusia telah mulai membuat gambar pada
dinding-dinding gua untuk mencitrakan bagian-bagian
penting dari kehidupan. Sebuah lukisan atau gambar bisa dibuat hanya dengan
menggunakan materi yang sederhana seperti arang, kapur, atau bahan lainnya. Salah satu
teknik terkenal gambar prasejarah yang dilakukan orang-orang gua adalah dengan
menempelkan tangan di dinding gua, lalu menyemburnya
dengan kunyahan dedaunan atau batu mineral berwarna. Hasilnya adalah jiplakan tangan berwana-warni di dinding-dinding gua yang masih
bisa dilihat hingga saat ini. Kemudahan ini memungkinkan gambar (dan
selanjutnya lukisan) untuk berkembang lebih cepat daripada cabang seni rupa
lain seperti seni
patung dan seni keramik.
Seperti
gambar, lukisan kebanyakan dibuat di atas bidang datar seperti dinding, lantai, kertas, atau kanvas. Dalam pendidikan seni rupa modern di Indonesia,
sifat ini disebut juga dengan dwi-matra (dua dimensi, dimensi datar).
Objek
yang sering muncul dalam karya-karya purbakala adalah manusia, binatang, dan objek-objek alam lain seperti pohon, bukit, gunung, sungai, dan laut. Bentuk dari objek yang
digambar tidak selalu serupa dengan aslinya. Ini disebut citra dan itu sangat dipengaruhi oleh pemahaman si pelukis
terhadap objeknya. Misalnya, gambar seekor banteng dibuat dengan proporsi tanduk yang luar biasa besar
dibandingkan dengan ukuran tanduk asli. Pencitraan ini dipengaruhi
oleh pemahaman si pelukis yang menganggap tanduk adalah bagian paling
mengesankan dari seekor banteng. Karena itu, citra mengenai satu macam objek
menjadi berbeda-beda tergantung dari pemahaman budaya masyarakat di daerahnya.
Pada
satu titik, ada orang-orang tertentu dalam satu kelompok masyarakat prasejarah
yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk menggambar daripada mencari makanan. Mereka mulai mahir membuat gambar
dan mulai menemukan bahwa bentuk dan susunan rupa tertentu, bila diatur
sedemikian rupa, akan nampak lebih menarik untuk dilihat daripada biasanya.
Mereka mulai menemukan semacam cita-rasa keindahan dalam kegiatannya dan terus
melakukan hal itu sehingga mereka menjadi semakin ahli. Mereka adalah seniman-seniman yang pertama di muka bumi dan pada saat itulah kegiatan menggambar dan melukis
mulai condong menjadi kegiatan seni.
3. Fungsi dan Tujuan Seni Rupa
Modern dan Kontemporer
Seni Rupa suatu keindahan visualisasi baik secara
garis, bidang, volume, warna serta tekstur, tujuan dari seni rupa ini sendiri
merupakan pengungkapan gagasan, ide, keindahan dengan suatu tujuan yang
tersirat pada sebuah media tertentu , baik dari jaman ke jaman maka tujuan
dari seni rupa pun mempunyai perubahan.
Seni rupa prasejarah memiliki tujuan primer yaitu mengacu pada religi
pemubuatan arca-arca untuk sesembahan animisme dan dinamisme..
Seni rupa modern memiliki tujuan pengaplikasian atau penunjukan eksistesi si pencipta karya seni untuk menampilkan seninya untuk sebuah penilaian
Seni rupa kontemporer tidak jauh dari seni rupa yang menunjukan karya yang secara tematik yaitu seni yang melawan tradisi barat.
Seni rupa prasejarah memiliki tujuan primer yaitu mengacu pada religi
pemubuatan arca-arca untuk sesembahan animisme dan dinamisme..
Seni rupa modern memiliki tujuan pengaplikasian atau penunjukan eksistesi si pencipta karya seni untuk menampilkan seninya untuk sebuah penilaian
Seni rupa kontemporer tidak jauh dari seni rupa yang menunjukan karya yang secara tematik yaitu seni yang melawan tradisi barat.
a. Fungsi Individual
Manusia Terdiri dari unsur psikis dan
fisik . Salah satu unsur psikis adalah emosi . Maka fungsi individual dibagi
lagi menjadi fungsi pemenuhan kebutuhan seni secara fisik dan emosional.
1) Fisik
Fungsi ini banyak dipenuhi melalui
seni pakai yang berhubungan dengan fisik. Seperti Busana, perabot,rumah,musik
senam,dan sebainya
2) Emosional
Dipenuhi melalui seni murni , baik
dari segi si pembuat atau pengubah , maupun konsumen penikmatnya . Contohnya ,
lukisan , novel, musik, tari , film dan sebagainya.
b.Fungsi Sosial
Fungsi sosial artinya dapat dinikmati dan bermanfaat bagi kepentingan orang banyak dalam waktu relatif bersamaan . Fungsi ini dikelompokkan menjadi beberapa bidang .
Fungsi sosial artinya dapat dinikmati dan bermanfaat bagi kepentingan orang banyak dalam waktu relatif bersamaan . Fungsi ini dikelompokkan menjadi beberapa bidang .
1) Rekreasi atau hiburan
seni dapat jadikan sebagai sarana
melepas kejenuhan atau mengurangi kesedihan. Hal itu dapat terjadi misalkan
pada saat kita menyaksikan musik , tarian,film , dan lawak.
2) komunikasi
seni dapat digunakan untuk
mengkomunikasikan sesuatu, seperti pesan, kritik, kebijakan, gagasan, dan
produk kepada orang banyak. Contoh: lagu, balada, poster, drama, komedi, dan
reklame. Tema yang sering dibuat antara lain:
a) ketidakdisiplinan anggota masyarakat terhadap lingkungan
b) himbauan melaksanakan program pemerintah
c) anjuran kesehatan atau kesejahteraan
d) ketidakadilan suatu kebijakan
3)
pendidikan
pendidikan juga memanfaatkan seni
sebagai sarana penunjangnya. Contoh: gambar ilustrasi buku pelajaran, film
ilmiah atau dokumenter, poster ilmiah, lagu anak-anak dan foto.
4) Religi atau keagamaan
Karya seni dapat dijadikan ciri atau
pesan keagamaan. Contoh: kaligrafi, busana muslim atau muslimah, arsitektur
atau dekorasi rumah ibadah, lagu-lagu rohani.
SENI
RUPA MODERN
Ciri-ciri :
·
Konsep penciptaannya tetap berbasis
pada sebuah filosofi , tetapi jangkauan penjabaran visualisasinya tidak
terbatas.
·
Tidak terikat pada pakem-pakem
tertentu.
Contoh :
Lukisan-lukisan karya Raden
Saleh Syarif Bustaman, Basuki Abdullah, Affandi, S.Soedjojono dan pelukis
era modern lainnya. Dibawah contoh lukisan dari R. Saleh.
Seniman
Raden Saleh Syarif Bustaman, Abdulah Sr, Pirngadi, Basuki
Abdullah, Wakidi, Wahid Somantri, Agus Jaya Suminta, S. Soedjojono, Ramli,
Abdul Salam, Otto Jaya S, Tutur, dan Emira Sunarsa.
SENI RUPA KONTEMPORER
Ciri-ciri
·
Tidak terikat oleh aturan-aturan zaman
dulu dan berkembang sesuai zaman.
·
Tidak adanya sekat antara berbagai
disiplin seni, alias meleburnya batas-batas antara seni lukis, patung, grafis,
kriya, teater, tari, musik, hingga aksi politik.
Contoh
Karya-karya
happening art, karya-karya Christo dan berbagai karya enviromental art.
Berikut
dibawah aini adalah lukisan karya Christo > Happening Art.
Seniman
Gregorius
Sidharta, Christo, dan Saptoadi Nugroho.
Ditulis Oleh : Teguh ~ Satores
Sobat sedang membaca artikel tentang Seni Rupa Modern dan Kontemporer . Oleh Admin, Sobat diperbolehkan mengcopy paste atau menyebar-luaskan artikel ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya. Terima Kasih...
0 Response to "Seni Rupa Modern dan Kontemporer"
Post a Comment
- Silahkan berkomentar sesuai tema
- Gunakanlah kata-kata yang baik dalam berkomentar (no iklan, no porn, no spam)
- Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau titip link, akan dimasukkan ke folder SPAM
- Kritik dan saran sangat dianjurkan agar blog ini menjadi lebih baik
Terima Kasih.